إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ
فَقَالَ: “بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللَّهِ” قَالَ: « يُقَالُ حِينَئِذٍ
هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ.
فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ
بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ
“Jika seseorang
keluar dari rumahnya lalu membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu
‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah (Dengan nama
Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali
dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu
telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala
keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setan-setanpun tidak
bisa mendekatinya, dan setan yang lain berkata kepada temannya: Bagaimana
(mungkin) kamu bisa (mencelakakan) seorang yang telah diberi petunjuk,
dicukupkan dan dijaga (oleh Allah Ta’ala)?”[1].
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan
orang yang mengucapkan zikir ini ketika keluar rumah, dan bahwa ini merupakan
sebab dia diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga oleh Allah Ta’ala[2].
Beberapa faidah penting yang dapat kita ambil dari hadits ini:
- Keutamaan
yang disebutkan dalam hadits ini akan diberikan kepada orang yang
mengucapkan zikir ini dengan benar-benar merealisasikan konsekwensinya, yaitu
berserah diri dan bersandar sepenuhnya kepada Allah Ta’ala[3].
- Syaitan tidak
memiliki kemampuan untuk mencelakakan orang-orang yang benar-benar beriman dan
bersandar sepenuhnya kepada Allah Ta’ala[4], sebagaimana firman-Nya:
{إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ
سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ * إِنَّمَا
سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ}
“Sesungguhnya syaitan itu tidak memiliki kekuasaan (untuk
mencelakakan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal (berserah diri) kepada
Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan syaitan hanyalah atas orang-orang yang
mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan
Allah” (QS an-Nahl: 99-100).
- Bertawakal
(berserah diri dan bersandar sepenuhnya) kepada Allah Ta’ala merupakan sebab utama untuk mendapatkan petunjuk dan perlindungan Allah
dalam semua urusan manusia. Allah Ta’ala berfirman,
{وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى
اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ
أَمْرِهِ}
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya
Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan (yang dikehendaki)-Nya” (QS
ath-Thalaaq: 3).
Artinya:
Barangsiapa yang berserah diri dan bersandar sepenuhnya kepada Allah Ta’ala dalam semua urusan agama dan dunianya, yaitu dengan bersandar kepada-Nya
dalam mengusahakan kebaikan bagi dirinya dan menolak keburukan dari dirinya,
serta yakin dengan kemudahan yang akan diberikan-Nya, maka Allah Ta’ala akan memudahkan semua urusannya tersebut[5].
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين،
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Kendari, 30 Rabi’ul awal 1432 H
[1] HR Abu Dawud (no. 5095), at-Tirmidzi (no. 3426) dan
Ibnu Hibban (no. 822), dinyatakan shahih oleh imam at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan
syaikh al-Albani.
Dari artikel 'Keutamaan Dzikir Ketika Keluar Rumah — Muslim.Or.Id'
{ 2 komentar... Views All / Send Comment! }
Aslmkm wr wb
Salam kenal,
ikut menyimak,
dan ijin share,.
'Alaikum Salam warohmatullahi wabarokatuh
Salam Kenal Juga
Silahkan dishare...
Mudah-mudahan bermanfaat
Posting Komentar